Malam Tirakatan Manifestations of Harmony and Religious Nationalism in The Muslim Tradition of Yogyakarta
Abstract
Malam Tirakatan or Malam Pitulasan is a local tradition of the people of Yogyakarta held to commemorate Indonesia's Independence Day on the night of 16 August, before the commemoration of 17 August. This tradition is not only a moment of reflection for the community, but also full of spiritual meaning and Javanese culture. The research will review Malam Tirakatan as a tangible manifestation of community harmony and nationalism reflected in local traditions based on religious values. The research uses a qualitative method with triangulation used to collect data. The research locations were Sambilegi Lor in Sleman Regency and Worawari in Kulon Progo Regency. The research found that the meaning of Malam Tirakatan goes beyond the mere celebration of independence; this tradition illustrates the values of spirituality, harmony, tolerance and gratitude to God and the heroes. In addition, Malam Tirakatan also shows how Javanese local wisdom acculturates religious nationalism with their culture, making it a means of strengthening Islamic religious identity.
Downloads
References
Ariyono Dan Aminuddin Sinegar. 1985. Kamus Antropologi.Jakarta: Akademika Pressindo.
Assyifa Alfianda, Astuti Handayani, Cahyan Syari, Sa’I Frida Rejeki, Aprilla Putri, and Rusi Ulfa Hasanah, “Meningkatkan Semangat Kemerdekaan Peserta Didik Di SDN 056604 Purwobinangun Desa Emplasmen Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat”, Kegiatan Positif, vol. 2, no. 1, pp. 97–103, Mar. 2024.
Azra, Azyumardi. 2020. Menjaga Indonesia: dari Kebangsaan hingga Masa Depan Politik Islam. Jakarta: Kencana.
Balai Pustaka, 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdiknas.
Ismail, F. 2014. Dinamika Kerukunan Antar Umat Beragama. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Jirhanuddin, 2010. Perbandingan Agama: Pengantar Studi Memahami Agama-Agama. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kompilasi Kebijakan Dan peraturan perundang-Undangan Kerukunan Umat Beragama. 2009. Departemen Agama RI, Badan Litbang dan Diklat, Puslitbang Kehidupan Keagamaan.
M. Quraish Shihab, 2020. Islam & Kebangsaan: Tauhid, Kemanusiaan, dan Kewarganegaraan Tangerang: Lentera Hati.
M. Ziqhri Anhar Nst, Nurhayati, Maqashid Al Syari’ah Dan Penerapannya Pada Perbankan Syariah, Jurnal Ekonomi & Ekonomi Syariah Vol 5 No 1, Januari 2022, 901.
Maarif, Ahmad Syafii. 2015. "Menimbang Kembali Keindonesiaan dalam Meneropong Masalah Keadilan, Kemanusiaan, Kebinekaan dan Toleransi" in Wawan Gunawan et all, Fikih Kebinekaan; Pandangan Islam Indonesia Tentang Umat, Kewargaan dan Kepemimpinan Non Muslim. Bandung: Mizan.
Mawardi Juned, “Reaktualisasi Kerukunan Antar Umat Beragama Dalam Kemajemukan Sosial,” substantia Vol. 17, no. 1 (April 1, 2015): hlm. 55-66.
Mujamil Qomar, 2012. Fajar Baru Islam Indonesia; Kajian Komperhensif Atas Sejarah dan Dinamika lntelektual Islam Nusantara. Bandung: Mizan.
Nunu, Burhanuddin (2015) Konstruksi Nasionalisme Religius: Relasi Cinta dan Harga Diri dalam Karya Sastra Hamka. Epistemé: Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman, 10 (2). pp. 353-384. ISSN 2502-3705
Nurdien Harry Kistanto, Tentang Konsep Kebudayaan, dalam Jurnal Fakultas Ilmu Budaya: Universitas Diponegoro.
Pusat Bahasa Departeman Pendidikan Nasional, 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, Jakarta: Balai Pustaka.
Sayyed Ahmad Rahmanei, "Islam and Nationalism: A Theoritical Point of View" on Journal of Message of Thaqalayn Vol. 1 No. 2 (December 2010), 115-142
Siti Mustaghfiroh, Nilai Lokal Budaya Jawa Dan Islam Dalam Tinjauan Multikulturalisme, Culture & Society: Journal Of Anthropological Research Vol. 2, No. 4, Th. 2021, 187.
Sugiyanto. (2004). Teori dan Etika Pekerjaan Sosial. Yogyakarta: APMD.
Suryanegara, Ahmad Mansur. 2012. Api Sejarah 2. Bandung: Salamadani.
Titiek Suliyati, Upacara Tradisi Masa Kehamilan dalam Masyarakat Jawa, dalam Jurnal Fakultas Ilmu Budaya: Universitas Diponegoro.
W. J. S Poerwadarminta and Pusat Bahasa (Indonesia), 2003. Kamus Umum Bahasa indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Widiatmoko, S., Budiono, H., Wiratama, N. S., & Sasmita, G. G. (2023). K Kajian Deskripsi Semiotika Pada Pakaian Khas Kediri. PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran, 8(1), 81–97. https://doi.org/10.29407/pn.v8i1.18861
Yatmin, Andyastuti, E., Lestariningrum, A., Zainul, M. I., & Sumarwoto, I. (2023). Instilling Nationalist Values from an Early Age Through the History of the Struggle of Indonesian Heroes. 02, 564–576. https://doi.org/10.55299/ijere.v2i2.713
Yudhi Kawangung dan Jeni Ishak Lele, Diskursus Kerukunan Sosial Dalam Perspektif Masyarakat Kristen Di Indonesia: Rekonsiliasi Pasca Pemilu 2019, vol. 1 no. 1, Jurnal Teologi Kristen, 2019, hal. 14
Yustiani Yustiani, “Kerukunan Antar Umat Beragama Kristen Dan Islam Di Soe, Nusa Teng-gara Timur,” Analisa: Journal of Social Science and Religion Vol. 15, no. 02 (2008): hlm. 89-104, https://doi.org/10.18784/analisa.v15i02.335.
Yusuf, Ali Anwar. 2022. Wawasan Islam. Bandung: Pustaka Setia.
Copyright (c) 2024 Titin Mariatul Qiptiyah, Zainal Arifin, Syaiful Rizal

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.