Harmoni dan Toleransi dalam Pelestarian Budaya Lokal Wetu Telu

  • Emma Rahmawati Institut Agama Islam Badrus Sholeh Kediri
  • Nurlita Lestariani Universitas Islam Negeri Mataram
Keywords: Wetu Telu, Toleransi, Harmoni, Multikultural

Abstract

Wetu Telu adalah sebuah tradisi keagamaan yang dianut oleh masyarakat Sasak di Nusa Tenggara Barat (NTB), yang menggabungkan unsur-unsur ajaran Islam dengan praktik-praktik tradisional lokal. Istilah "Wetu Telu" secara harfiah berarti "tiga waktu," yang merujuk pada tiga waktu ibadah yang dianggap penting dalam praktik keagamaan mereka. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi praktik Wetu Telu di Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai bentuk harmoni dan toleransi dalam kehidupan masyarakat yang multikultural. Penelitian ini bersifat kualitatif, menggunakan metode studi pustaka dan analisis data berdasarkan model Miles dan Huberman. Data dikumpulkan melalui analisis dokumen, buku, artikel, dan sumber-sumber terkait lainnya yang membahas Wetu Telu dan interaksi antarbudaya di NTB. Keunikan dari penelitian ini terletak pada penekanan terhadap sinergi antara tradisi Wetu Telu dengan nilai-nilai toleransi dalam masyarakat yang beragam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik Wetu Telu tidak hanya berfungsi sebagai ritual keagamaan tetapi juga sebagai sarana untuk memperkuat hubungan antaragama dan budaya. Wetu Telu mengajarkan penghargaan terhadap perbedaan dan pentingnya kerukunan, yang menjadi landasan dalam menjaga stabilitas sosial di NTB. Kesimpulannya, praktik Wetu Telu di NTB mencerminkan nilai-nilai harmoni dan toleransi yang dapat menjadi model bagi daerah lain dalam menghadapi tantangan multikultural. Penelitian ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana tradisi lokal dapat berperan dalam membangun masyarakat yang inklusif dan damai.

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adlini, Miza Nina, Anisya Hanifa Dinda, Sarah Yulinda, Octavia Chotimah, dan Sauda Julia Merliyana. “Metode Penelitian Kualitatif Studi Pustaka.” Edumaspul: Jurnal Pendidikan 6, no. 1 (1 Maret 2022): 974–80. https://doi.org/10.33487/edumaspul.v6i1.3394.

Creswell, John W., dan J. David Creswell. Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. Sixth Edition. Los Angeles: SAGE, 2023.

Fadli, Muhammad Rijal. “Memahami Desain Metode Penelitian Kualitatif.” Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum 21, no. 1 (2021). https://doi.org/10.21831/hum.v21i1. 38075.

Hariati, Sri. “Dinamika Transisi Komunitas Wetu Telu Dalam Keyakinan Pelaksanaan Syari’at Islam.” JATISWARA 34, no. 2 (31 Juli 2019): 171–83. https://doi.org/10.29303/jtsw.v34i2.207.

Julianty, Annisa Azzahra. “Pengaruh Globalisasi Terhadap Eksistensi Identitas Nasional Bangsa Indonesia Saat Ini.” ASANKA : Journal of Social Science and Education 3, no. 1 (31 Maret 2022): 1–9. https://doi.org/10.21154/asanka.v3i1.3475.

Mansyur, Zaenuddin. “Penerapan Ajaran Islam Wetu Telu di Tengah Ajaran Islam Waktu Lima: Upaya Melestarikan Kearifan Lokal Muslim Sasak.” Religió: Jurnal Studi Agama-agama 9, no. 2 (20 September 2019): 222–43. https://doi.org/10.15642/religio.v9i2.1206.

Muliadi, Muliadi, dan Didin Komarudin. “The Islamic Culture Of ‘Wetu Telu Islam’ Affecting Social Religion In Lombok.” EL HARAKAH (TERAKREDITASI) 22, no. 1 (16 Juni 2020): 97–115. https://doi.org/10.18860/el.v22i1.7384.

Mulyaningsih, Rr Sri Setyawati, Lalu Mas’Ud, dan Bambang Eka Saputra. “Penelusuran Islam Wetu Telu Di Lombok Timur” 6, no. 1 (2023). https://doi.org/10.31539/kaganga.v6i1.5329.

Nurhidin, Edi. “Tolerance Education and Rejuvenation of Islamic Religious Education (IRE) Learning on Independent Curriculum.” Jurnal At-Tarbiyat :Jurnal Pendidikan Islam 6, no. 3 (24 Desember 2023). https://doi.org/10.37758/jat.v6i3.717.

Rahmatan, Muhammad Nalan Arif, Dayang Sasa Sismia Utami, Elma Nailul Nuna, Melisa Qurratun Nada, Gema Teguh Kharisma M. F, Bunga Lestari, Evi Yuniartika Asmarani, Varadina Afifatunnisa, Iwansyah Iwansyah, dan Muhammad Salahuddin. “Wetu Telu : Kesalahpahaman Dalam Persepsi Masyarakat.” Prosiding Seminar Nasional Gelar Wicara 1, no. 1 (7 Juni 2023): 174–77. https://proceeding.unram.ac.id/index.php/wicara/article/view/299.

Ribut, Gusti Ayu Santi Patni, Ida Bagus Gde Yudha Triguna, dan I. Wayan Suija. “Didactic Strategy of Wetu Telu Cultural Heritage on Sasak Tribe.” International Journal of Linguistics, Literature and Culture 5, no. 3 (1 Mei 2019): 9–17. https://www.neliti.com/publications/281372/.

Sabella, Dina, dan Emma Rahmawati. “Tahlilan Dan Tawasul (Perspektif KH. Misbah Al-Musthafa Dalam Tafsir Al-Iklil Fi Ma’ani Al-Tanzil).” Proceedings of International Conference on Muslim Society and Thought 4 (8 Juli 2024): 340–50. https://doi.org/10.15642/ICMUST.4.2024.1764.

Sirnopati, Retno. “Agama Lokal Pribumi Sasak (Menelusuri Jejak ‘Islam Wetu Telu’ Di Lombok).” Tsaqofah 19, no. 02 (29 Desember 2021): 103–12. https://doi.org/10.32678/tsaqofah.v19i02.3656.

Sudiartawan, I. Wayan, dan I. Wayan Sutama. “Komunikasi Budaya Dalam Tradisi Ngelowong Masyarakat Sasak Wetu Telu Di Lombok.” Samvada : Jurnal Riset Komunikasi, Media, Dan Public Relation 1, no. 2 (17 November 2022): 75–86. https://doi.org/10.53977/jsv.v1i2.762.

Yusrifa, Fitria, Muhammad Faisal Nur Ikhsan, Rusli Akhmad Junaedi, dan Muhammad Rodinal Khair. “Meneropong Strategi Kebudayaan Melalui Kesadaran Historis ‘Pantang Melupakan Leluhur’ Islam Wetu Telu.” Jurnal Filsafat 26, no. 2 (27 Agustus 2016): 249. https://doi.org/10.22146/jf.12785.

Published
2024-10-25
How to Cite
Rahmawati, E., & Lestariani, N. (2024). Harmoni dan Toleransi dalam Pelestarian Budaya Lokal Wetu Telu. Proceedings of Annual Conference for Muslim Scholars, 8(1), 829-838. https://doi.org/10.36835/ancoms.v8i1.625