Refleksi Kearifan Lokal dalam Tradisi Megengan dan Kontribusinya Terhadap Keharmonisan Sosial

  • Dina Sabella Institut Agama Islam Negeri Kediri
  • Emma Rahmawati Institut Agama Islam Badrus Sholeh Kediri
Keywords: Megengan, Kearifan Lokal, Keharmonisan Sosial

Abstract

Megengan adalah sebuah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat di beberapa daerah di Indonesia, khususnya di Jawa, sebagai bentuk ungkapan syukur dan permohonan berkah kepada Tuhan. Tradisi ini biasanya dilaksanakan menjelang bulan Ramadan, dan memiliki berbagai makna serta ritual yang berkaitan dengan agama dan kearifan lokal. Artikel ini bertujuan untuk menggali dan menganalisis kearifan lokal yang terkandung dalam tradisi ‘Megengan’, sebagai upaya dalam meningkatkan nilai-nilai Islam dalam menjaga harmoni dan toleransi antarwarga. Metode penelitian bersifat kualitatif pendekatan studi pustaka dan analisis data berdasarkan model Miles dan Huberman, dengan mengumpulkan dan menganalisis data dari berbagai sumber literatur yang relevan mengenai tradisi serta kearifan lokal terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi Megengan berfungsi sebagai ritual keagamaan yang memperkuat solidaritas sosial, mengajarkan nilai-nilai seperti gotong royong, rasa kebersamaan, serta penghormatan terhadap alam, yang sejalan dengan ajaran Islam. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa Megengan merupakan cerminan kearifan lokal yang tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga meningkatkan nilai-nilai Islam, sehingga dapat dijadikan contoh dalam menjaga harmoni dan toleransi di era globalisasi. 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adlini, Miza Nina, Anisya Hanifa Dinda, Sarah Yulinda, Octavia Chotimah, dan Sauda Julia Merliyana. “Metode Penelitian Kualitatif Studi Pustaka.” Edumaspul: Jurnal Pendidikan 6, no. 1 (1 Maret 2022): 974–80. https://doi.org/10.33487/edumaspul.v6i1.3394.

Amanatin, Elsa Lutmilarita, Bintarsih Sekarningrum, dan Budiawati Supangkat. “Ritus Sedekah Laut Sebagai Mekanisme Sosial Masyarakat Nelayan Urban Di Muarareja Kota Tegal.” Ganaya : Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora 7, no. 3 (22 Juni 2024): 139–52. https://doi.org/10.37329/ganaya.v7i3.3376.

Ashar, Salim. “Nilai Pendidikan Megengan Sebagai Wujud Solidaritas Sosial Masyarakat Desa Sudimoro Kecamatan Megaluh Kabupaten Jombang.” Sumbula: Jurnal Studi Keagamaan, Sosial dan Budaya 7, no. 1 (8 Juni 2022): 39–54. https://doi.org/10.32492/sumbula.v7i1.4845.

Creswell, John W., dan J. David Creswell. Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. Sixth Edition. Los Angeles: SAGE, 2023.

Fadli, Muhammad Rijal. “Memahami Desain Metode Penelitian Kualitatif.” Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum 21, no. 1 (2021). https://doi.org/10.21831/hum.v21i1. 38075.

Fitriana, Putri Dwi, Sigit Widiatmoko, dan Heru Budiono. “Tradisi Megengan dalam Mempertahankan Kearifan Lokal di Desa Kranding Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri.” Prosiding SEMDIKJAR (Seminar Nasional Pendidikan dan Pembelajaran) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Nusantara PGRI Kediri 7 (2024): 680–86. https://proceeding.unpkediri.ac.id/index.php/semdikjar/article/view/5310.

Hafid, Abd. “Hubungan Sosial Masyarakat Multietnik di Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan.” Al-Qalam 22, no. 2 (30 Desember 2016). https://doi.org/10.31969/alq.v22i2.353.

Milasari, Avriliani Virliya Medina. “Makna Simbolik Tradisi Megengan Bagi Warga Desa Ngadirojo Ponorogo,” 2022.

Nurhidin, Edi. “Tolerance Education and Rejuvenation of Islamic Religious Education (IRE) Learning on Independent Curriculum.” Jurnal At-Tarbiyat :Jurnal Pendidikan Islam 6, no. 3 (24 Desember 2023). https://doi.org/10.37758/jat.v6i3.717.

Sabella, Dina, dan Emma Rahmawati. “Tahlilan Dan Tawasul (Perspektif KH. Misbah Al-Musthafa Dalam Tafsir Al-Iklil Fi Ma’ani Al-Tanzil).” Proceedings of International Conference on Muslim Society and Thought 4 (8 Juli 2024): 340–50. https://doi.org/10.15642/ICMUST.4.2024.1764.

Samiyono, David. “Membangun Harmoni Sosial: Kajian Sosiologi Agama tentang Kearifan Lokal sebagai Modal Dasar Harmoni Sosial.” JSW (Jurnal Sosiologi Walisongo) 1, no. 2 (10 Desember 2017): 195–206. https://doi.org/10.21580/jsw.2017.1.2.1994.

Satino, Hermina Manihuruk, Marina Ery Setiawati, dan Surahmad. “Melestarikan Nilai-nilai Kearifan Lokal Sebagai Wujud Bela Negara.” IKRA-ITH HUMANIORA : Jurnal Sosial dan Humaniora 8, no. 1 (1 Maret 2024): 248–66. https://doi.org/10.37817/ikraith-humaniora.v8i1.3512.

Shufya, Fauzi Himma. “Makna Simbolik dalam Budaya ‘Megengan’ Sebagai Tradisi Penyambutan Bulan Ramadhan (Studi Tentang Desa Kepet, Kecamatan Dagangan).” Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial 6, no. 1 (15 Maret 2022): 94–102. https://doi.org/10.38043/jids.v6i1.3376.

Siregar, Aslam Chitami Priawan, dan Ni’matut Tamimah. “Megengan Sebagai Sarana Persiapan Menuju Bulan Ramadhan.” Jumat Keagamaan: Jurnal Pengabdian Masyarakat 4, no. 3 (30 Desember 2023): 154–57. https://doi.org/10.32764/abdimasagama.v4i3.4205.

Undiksha, Humas. “Kuliah Umum di Undiksha: Pentingnya Menjaga Kearifan Lokal.” Universitas Pendidikan Ganesha (blog), 26 Maret 2024. https://undiksha.ac.id/kuliah-umum-di-undiksha-pentingnya-menjaga-kearifan-lokal/.

Wardhani, Ayu Era. “The Value of Islamic Education in the Megengan Tradition at Kaliaren Village.” ALSYS 3, no. 3 (5 Mei 2023): 284–96. https://doi.org/10.58578/alsys.v3i3.1063.

Yunus, Rasid. Nilai-Nilai Kearifan Lokal (Local Genius) Sebagai Penguat Karakter Bangsa: Studi Empiris Tentang Huyula. Buku Referensi, Sosial Budaya, 2014. https://repository.ung.ac.id/get/karyailmiah/271/nilai-nilai-kearifan-lokal-local-genius-sebagai-penguat-karakter-bangsa-studi-empiris-tentang-huyula.pdf.

Published
2024-12-13
How to Cite
Sabella, D., & Rahmawati, E. (2024). Refleksi Kearifan Lokal dalam Tradisi Megengan dan Kontribusinya Terhadap Keharmonisan Sosial. Proceedings of Annual Conference for Muslim Scholars, 8(1), 751-759. https://doi.org/10.36835/ancoms.v8i1.609