Modernisasi Manajemen Organisasi NU: Kajian Atas Pemikiran Kh Mahfudz Shiddiq

  • Mohammad Khusnu Milad Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Abstract

Perjuangan umat Islam melawan penjajah banyak mewarnai sejarah Indonesia. Pergerakan rakyat memunculkan Organisasi – Organisasi Islam, salah satunya Organisasi Islam terbesar di Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama. Saat berdiri pertama bernama HBNO (Hoofd Bestuur Nahdlatoel Oelama) sekarang menjadi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Organisasi Islam terbesar di Indonesia ini kemudian menjadi penggerak melawan penjajah Belanda dan Jepang dipimpin oleh KH Hasyim Asyari sebagai Rois Akbar dan KH Mahfudz Shiddiq sebagai Presiden HBNO.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan penjelasan tentang bagaimana KH Mahfudz Shiddiq sebagai Presiden HBNO membangun manajemen organisasi melalui program ekonomi kerakyatan, program gerakan pemuda dan strategi melawan penjajah Belanda dan Jepang untuk kemerdekaan Indonesia. Selain itu pula diharapkan bagaimana pergerakan Organisasi Islam dapat menegakkan Izzul Islam di bumi Nusantara ini sehingga dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat. Selain itu penelitian ini juga memfokuskan untuk mencari tahu biografi KH Mahfudz Shiddiq dengan latar belakang keluarga, pendidikan dan perjalanan saat memimpin dan membangun Nahdlatul Ulama bersama sang guru yaitu KH Hasyim Asyari. Serta itu juga diharapkan dengan adanya penelitian ini bisa mengenal lebih dekat siapa, apa dan bagaimana sosok KH Mahfudz Shiddiq sesungguhnya. Begitu pula bagi masyarakat luas, khususnya para penerus perjuangan Nahdlatul Ulama di seantero bumi Indonesia mendapatkan informasi sosok Kiai organisatoris muda penggerak Nahdlatul Ulama semasa Hadratus Syaikh Hasyim Asyari saat menjadi Rois Akbar.

Keyword: Nahdlatul Ulama, Rois Akbar, dan Mananjemen Organisasi.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2017-05-14
How to Cite
Milad, M. (2017). Modernisasi Manajemen Organisasi NU: Kajian Atas Pemikiran Kh Mahfudz Shiddiq. Proceedings of Annual Conference for Muslim Scholars, (Seri 2), 622-633. https://doi.org/10.36835/ancoms.v0iSeri 2.62