Meruntuhkan Narasi Radikalisme (Studi Tentang Ayat-Ayat Moderasi Beragama dalam Alquran)

  • Saifuddin Saifuddin Universitas Islam Majapahit
  • Hajar Nurma Wachidah Universitas Islam Majapahit
  • M. Syarif Universitas Islam Majapahit
Keywords: Radikalisme, Moderasi, Multikulturalisme

Abstract

Islam menawarkan jalan hidup damai, saling menghormati antar sesama dan mengakui keragaman dan perbedaan. Jalan hidup dalam kedamaian yang ditawarkan bahkan sangat sesuai dengan nama yang disandangnya yakni Islam yang bermakna “selamat” dan “damai”. Ke-Islaman seseorang yang telah diikrarkan dalam jiwa dan pemikirannya sepatutnya mengantarkannya menjadi duta perdamaian dimanapun dalam kondisi apapun. Dalam kenyataannya, ajaran damai dalam Islam acapkali disalahartikan oleh sebagian pemeluknya. Terdapat kelompok dalam Islam yang mengimplementasikan ajaran Islam dengan perangai yang sangat kaku dan kasar, memonopoli kebenaran agama dari perspektif kelompoknya saja. Pada titik tertentu, cara beragama yang mengedepankan kepongahan dan arogansi seperti ini, akan menjebak seseorang dalam perilaku ekstrimisme. Ekstrimisme sendiri terdiri dari tiga unsur; ekstrimisme ideologi, ekstrimisme takfiri dan ekstrimisme jihadis. Ketiganya merupakan benalu bagi kelangsungan peradaban umat manusia. Maka dari itu, konsep “damai” dalam beragama harus terus menerus diberikan penggung yang luas. Agar konsep ini mendapatkan legitimasi yang kokoh, maka harus digagas sebuah konstruksi pemikiran yang bersumber dari kitab suci Alquran. Dalam tulisan ini, penulis menyajikan ayat-ayat Alquran yang berperspektif perdamaian dan moderasi beragama serta multikulturalisme sebagai landasan untuk membangun kontra-narasi terhadap merebaknya fenomena keberagamaan yang anti keragaman dan berujung pada sikap ekstrimisme. Sudah menjadi keharusan bagi umat manusia sebagai “pengguna” kitab untuk membumikan kalam tersebut agar tujuan diciptakannya manusia sebagai khalifah fil ardl. Khalifah yang dikehendaki Tuhan tentu bukanlah sekelompok manusia beringas yang gemar menebar ancaman dan ketakutan kepada sesama manusia. Tetapi khalifah yang membangun peradaban umat manusia yang mengedepankan kesantunan dan harmoni.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Al-Munawwar, Said Agil Husin. 2003. “Fikih Hubungan Antar Agama”. Jakarta: Ciputat Press.

Alquran dan Terjemahnya. 1995. Departemen Agama R.I.

Hick, John. 2006. “Tuhan Punya Banyak Nama”. Yogyakarta: Institut DIAN/Interfidei.

Imam Muhammad al-Razi Fakhruddin ibn Allamah Dyiyauddin Umar. 1993. “Tafsir al-Kabir wa Mafatih al-Ghayb”. Beirut: Dar al-Fikr.

Lopa, Baharuddin. 1996. “Alquran dan Hak-Hak Asasi Manusia”. Yogyakarta: Dhana Bakti Prima Yasa.

Munawar-Racman, Budhy. 2006. “Ensiklopedi Nurkholis Madjid”. Bandung: Mizan.

Noer Zaman, Ali (ed). 2000.“Agama Untuk Manusia”. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Misrawi, Zuhairi. 2007. “Alquran Kitab Toleransi: Inklusivisme, Pluralisme, dan Multikulturalisme. Jakarta: Penerbit Fitrah.

Shihab, M. Quraish. 2002 “Tafsir al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian al Qur’an”, Volume I, III, IX dan XIII . Jakarta: Lentera Hati.

Shihab, M. Quraish. 1996. “Wawasan Alquran: Tafsir Tematik atas Pelbagai Persoalan Umat”. Bandung: Mizan.

Tholhah Hasan, Muhammad. 2016. Pendidikan Multikultural sebagai Opsi Penanggulangan Radikalisme. Malang: Lembaga Penerbitan Universitas Islam Malang.

Published
2022-04-15
How to Cite
Saifuddin, S., Wachidah, H., & Syarif, M. (2022). Meruntuhkan Narasi Radikalisme (Studi Tentang Ayat-Ayat Moderasi Beragama dalam Alquran). Proceedings of Annual Conference for Muslim Scholars, 6(1), 945-955. https://doi.org/10.36835/ancoms.v6i1.374