Deradikalisasi Materi Pendidikan Agama Islam di Sekolah (Studi Kasus Sekolah Menengah Pertama di Surabaya)
Abstract
Studi-studi tentang radikalisme mensinyalir adanya lembaga pendidikan Islam tertentu (baik sengaja ataupun tidak sengaja) telah mengajarkan fundamentalisme dan radikalisme kepada para peserta didik. Oleh sebab itu, lembaga pendidikan membutuhkan wawasan keilmuan berbasis deradikalisasi preventif. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dan menganalisis deradikalisasi materi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Surabaya. Melalui studi kasus, penelitian ini menemukan bahwa, strategi dalam mencegah tumbuhnya paham radikalisme di kalangan siswa SMP adalah dengan redesain materi PAI yang dimulai dengan pembenahan kurikulum, rekonstruksi pemahaman guru, aktualisasi pembelajaran inklusif dan telaah ulang sumber belajar. PAI berwawasan multikultural dapat menjadi solusi dalam menanamkan kesadaran pada siswa akan keberadaannya di tengah-tengah masyarakat yang plural. Namun demikian, guru akan menjadi aktor utama dalam proses deradikalisasi. Sebagai pendidik, tugas guru tidak hanya sebagai penyalur ilmu pengetahuan, namun juga harus dapat menjadi teladan kepada anak didik, keluarga, dan masyarakat. Karena itu, meski materi PAI telah didesain ulang, teladan menjadi hal yang sangat diperlukan.
Downloads
References
Anderson, L., & Krathwohl, K. A taxonomy for learning, teaching, and assessing: a revision of Bloom’s taxonomy of educational objectives. Longman, New York: 2001.
Arifin, Muzayyin. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta : Bumi Aksara, 2019.
Golose, Petrus Reinhard. Deradikalisasi Terorisme Humanis, Soul Approach dan Menyentuh Akar Rumput. Yayasan Pengembangan Kajian Ilmu Kepolisian, 2009.
Hidayat, Komaruddin. “Radikalisme Islam Menyusup ke SMU”, http://www.uin-sy.co.id., diakses tanggal 15 Februari 2019.
http:www.wikipedia.org/wiki/Terorisme di Indonesia, diakses tanggal 18 Februari 2019.
Irham. “Bentuk Islam Faktual: Karakter dan Tipologi Islam Indonesia”, el Harakah, Volume 18, Number 2 (2016): 199-221.
Kelty, Noel E., & Wakabayashi, Tomoko. “Family Engagement in Schools: Parent, Educator, and Community Perspectives”. SAGE Open (October-December 2020): 1–13.
Lincol & Guba. Naturalistic Inquiry. Beverly Hill, CA: SAGE Publications, Inc., 1985.
Lombok, Iga. “Fenomena Gerakan Radikalisme Fundamental”, https://jurnalsrigunting, wordpress.com/tag/radikalisme-terorisme-dan-kejahatan-cyber/, diakses pada tanggal 21 Maret 2019.
Marliana. “Anatomi Kurikulum Pendidikan Agama Islam Di Sekolah”, Dinamika Ilmu, Volume 13, Number 2, (2013): 137-160.
Naylor, Fred. “Freedom and Respect in a Multicultural Society”. Journal of Applied Philosophy, Vol. 8, No. 2 (1991): 225-230.
Nuh, M. “Islam, Nilai Sosial, Sikap Keberagamaan Di Tengah Problem Kebangsaan”, Politika, Vo. 5, No. 2 (2014).
Sobry, M. “Reaktualisasi Strategi Pendidikan Islam: Ikhtiar Mengimbangi Pendidikan Global”, Ulumuna: Jurnal Studi Keislaman, Volume 17, Number 2, (2013): 81-102.
Survei Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2019.
www.metrotvnews.com. “Dua Sekolah Larang Siswa Hormat Bendera”. Berita ini dimuat pada 6 Juni 2011, terkait dua sekolah (SMP Al-Irysad Tawangmangu dan SD Al-Albani Matesih) berbasis agama yang melarang siswa menghormat Bendera Merah Putih di Karanganyar.
Hasil Wawancara
Siti Fathimah, Wawancara, Surabaya, 17 September 2019.
Anonim, Guru SMP di Surabaya, Wawancara, Surabaya, 17 September 2019.
Anonim, Guru SMP di Surabaya, Wawancara, Surabaya, 23 September 2019.
Anonim, Kepala SMP di Surabaya, Wawancara, Surabaya, 1 September 2019.
Anonim, Kepala SMP di Surabaya, Wawancara, Surabaya, 17 September 2019.
Copyright (c) 2022 MOH FAIZIN

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.