Menguatkan Watak Otentik Ulama Nusantara dalam Berdialektika dengan Budaya Lokal dari Waktu Ke Waktu sampai Era Kekinian

  • Muhammad Husni Institut Agama Islam (IAI) Al-Qolam Malang
Keywords: ulama Nusantara, tradisi budaya, Gus Dur

Abstract

Ulama adalah orang yang menguasai ilmu-ilmu agama. Keilmuan yang dimiliki oleh ulama ini bersambung secara runtut hingga kepada Rasulullah saw. ulama memiliki tanggung jawab besar dalam membina, membimbing dan mengarahkan umatnya agar tidak tersesat dari ajaran Islam. Ulama memiliki tanggung jawab dalam melestarikan ajaran-ajaran Islam dan budaya-budaya yang telah dikembangkan oleh para ulama sebelumnya, namun mereka tetap kritis terhadap ajaran dan budaya yang telah dikembangkan oleh para ulama sebelumnya. hal ini karena Para ulama memiliki peran dan tanggung jawab dalam menegakkan dakwa Islamiyah, mengkaji dan mengembangkan ajaran Islam diantaranya adalah mengembangkan sistem pendidikan baik secara formal seperti madrasah maupun non formal seperti pesantren bagi generasi umat Islam di masa akan datang. Diantara sekian banyak ulama yang sangat menjaga tradisi-tradisi yang dikembangkan oleh ulama-ulama terdahulu baik secara keilmuan maupun budaya-budaya lainnya adalah Gus Dur. Gus Dur sebagai mana diketahui memiliki tradisi keilmuan tidak hanya di pondok-pondok pesantren di Nusantara tetapi juga di Timur Tengah terutama di Al Azhar Kairo Mesir dan di Irak. Namun begitu Gus Dur tidak meninggalkan tradisi-tradisi dan budaya-budaya di Nusantara terutama tradisi pesantren yang berhaluan Ahlu As Sunnah Wa Al Jama’ah. Gus Dur sendiri memiliki kecenderungan kepada sufistik dan mistik dari kebudayaan tradisional.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amin , M. Masyhur, (1989) Teologi Pembangunan : Paradiqma Baru Pemikiran Islam Yoqyakarta, LKPSM-N,

Azra, Azyumardi, (2004) Jaringan Ulam Timur Tengah Dan Kepulauan Nusantaran Abad XVII & XVIII Akar Pembaruan Islam Di Indonesia Jakarta, Kencana Prenada Media Group

Dewi, Ana Riwayati, (2017) Pemikiran Gus Dur Tentang Nasionalisme dan Multikulturalisme (1963-2001), Skripsi Yogyakarta, Universitas Sanata Dharma

Dhofier,(1982) Zamakhsari Trad,idi Pesantren; Studi Tentang Pandangan Hidup Kiai Jakarta: LP3ES

Eksan, Moch. (2000) Kiai Kelana : Biografi KH. Muchit Muzadi Yogyakarta, Lkis

Greg Barton, (2016) Biografi Gus Dur Yogyakarta, Saufa

Gunawan, Imam, (2014) “Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik”, Jakarta Bumi Aksaran

Horikoshi, Hiroko, (1987) Kiai dan Perubahan Sosial Jakarta: P3M

Hsubky, Badruddin, Dilema Ulama Dalam Perubahan Zaman Jakarta, Gema Insani Press

Kahmad, Dadang, (2006) Sosiologi Agama Bandung, PT Rosdakarya

Karim, (2007) Abdul, Islam Nusantara, Yogyakarta, Pustaka Book Publisher

Mujib, Abdul, (2017)Pemikiran Abdurrahman Wahid Tentang Pendidikan Islam, Skripsi, Jakarta, UIN Syarif Hidayatullah

Naim, Abu, (2014) Tipologi Kepemimpinan Gus Dur, Darussalam, Jurnal Pendidikan, Komunikasi dan Pemikiran Hukum Islam September

Patoni, Achmad, (2007) Peran Kiai Pesantren Dalam Partai Politik Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Soekanto, Soerjono, (2000) Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta, PT RajaGrafindo

Stiawan, Eko, (2017) Konsep Teologi Gus Dur Dalam Meretas Keagamaan di Indonesia, Jurnal Asketik Vol. 1 No.1 Juli

Suprayogo, Imam dan Tobroni, (2003) Metode Penelitian Sosial-Agama, Bandang, Remaja Rosdakarya

Wahid, Abdurrahman, (2001) Menggerakkan Tradisi, Yogyakarta, LKiS

Wahid, Abdurrahman, (2006) Islamku, Islam Anda Islam Kita : Agama Masyarakat Negara Demokrasi Jakarta, The Wahid Institute

Wahid, Abdurrahman, (2007) Islam Kosmopolitan : Nilai-Nilai Indonesia dan Transformasi Kebudayaan, Jakarta, The Wahid Institute

Wahid, Abdurrahman, (2007) Islam Kosmopolitan : Nilai-Nilai Indonesia Dan Transformasi Kebudayaan Jakarta, The Wahid Institute

Yana MH, (2012) Falsafah Pandangan Hidup Orang Jawa Yogyakarta, Bintang Cemerlang

Published
2022-04-15
How to Cite
Husni, M. (2022). Menguatkan Watak Otentik Ulama Nusantara dalam Berdialektika dengan Budaya Lokal dari Waktu Ke Waktu sampai Era Kekinian. Proceedings of Annual Conference for Muslim Scholars, 6(1), 649-665. https://doi.org/10.36835/ancoms.v6i1.356